TEKS BERJALAN

SELAMAT DATANG DI WEB HENRY TORUAN

Rabu, 22 Agustus 2012

Nilai Akhir Semester B TA 2011-2012

Mata Kuliah Elektronika Industri (EK4A)

No Nama NIM U1 U2 L1 L2 Mid UAS NA
1  AGUNG KORNELIUS  1005041002 70 80 70 85 45 75 70
2   AHMAD REZA FAHLEVI  1005041003 75 70 80 80 75 75 76
3   AHMAD RUSYIDI SIREGAR  1005041004 50 65 80 85 65 80 72
4   ANDRIAN PRANATA DEPARI  1005041006 25 40 75 80 50 45 51
5   DESI OCTAVIA PANJAITAN  1005041011 85 65 80 85 70 70 74
6   EXKEL MARANATHA TARIGAN  1005041012 25 40 70 70 35 50 48
7   FADHUL HADI SIDIQ  1005041013 35 50 80 75 60 50 57
8   IMANUEL B HUTABARAT  1005041016 76 40 80 80 40 65 62
9   IRMAWATY  1005041018 80 85 80 85 85 85 84
10   JOY U H SIMANJUNTAK  1005041022 50 45 80 80 40 70 61
11   MANGINAR PARDOSI  1005041025 75 70 80 85 85 80 80
12   MHD DICKI ISKANDAR  1005041027 80 70 80 85 80 85 81
13   MURFADILLAH  1005041030 35 45 70 80 35 85 61
14   NURCHAYA TAMPUBOLON  1005041032 75 65 80 80 40 80 70
15   PANJI SUKMA AFFANDI RR  1005041033 35 40 80 80 45 85 64
16   PATYAR HUTAHEAN  1005041034 85 70 80 80 80 85 81
17   PETRUS MANGAMAL SINAGA  1005041035 85 85 80 85 70 95 84
18   PUTRI CYNTHIA S  1005041037 85 65 80 80 50 80 73
19   RIKA PUSPITASARI RANGKUTI  1005041039 95 80 80 85 95 95 90
20   SAID MUKHSIN ALMAHDALI  1005041043 58 65 80 80 40 85 69
21   SAMUEL JOSUA RINTO S  1005041044 40 35 70 80 40 80 60
22   SITI ZAHRATUL HUSNA  1005041046 85 75 80 85 90 95 87
23   TUMPAL SAMOSIR  1005041047 85 70 80 85 90 95 87
24   WENITRA SARAGIH  1005041048 75 70 80 80 60 75 73
25   YUDI MUCHTAR PK SRGR  1005041049 55 65 80 80 45 85 70
NILAI RATA-RATA KELAS 65 62 78 81 60 78 71
Selengkapnya...

SIMULASI SISTEM KONTROL PID UNTUK MOTOR DC DENGAN SIMULINK MATLAB

Penulis : Henry Toruan diterbitkan di Polimedia No.

ABSTRAK

Penggunaan program simulasi berbantuan komputer untuk memahami kerja suatu sistem kontrol semakin popular. Keuntungan nyata penggunaan komputer dalam memahami sistem tersebut adalah mempermudah kerja karena tidak membutuhkan berbagai peralatan seperti alat ukur, generator fungsi, osiloskop, kabel konektor, sumber daya, protoboard untuk merealisasi sistem untuk dianalisa. Kita dapat menentukan parameter kontrol yang sesuai sebelum merealisasi sistem tersebut. Tulisan ini akan membahas penggunaan simulink pada Matlab dalam merancang sistem kontrol PID pada motor DC.

KATA KUNCI

Kontrol motor DC, PID, simulink Matlab



PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi kontrol mengalami banyak perkembangan dari kontrol konvensional ke kontrol otomatis sampai kontrol cerdas. Demikian juga perkembangan teknologi komputer terus berkembang seiring perkembangan teknologi elektronika yang semakin maju. Sistem kontrol dibutuhkan untuk memperbaiki tanggapan sistem dinamika agar didapat sinyal keluaran seperti yang diinginkan. Untuk dapat merancang sistem kontrol yang baik diperlukan analisis untuk mendapatkan gambaran tanggapan sistem terhadap aksi pengontrolan. Sebelum merancang sistem kontrol, kita harus memodelkan sistem dinamika terlebih dahulu. Permasalahan yang dihadapi dalam merancang sistem kontrol adalah mendapatkan fungsi alih dari sistem tersebut dengan pendekatan matematika kemudian menganalisisnya apakah sistem tersebut sudah baik atau belum. Dengan bantuan matlab proses analisa fungsi alih akan menjadi jauh lebih mudah dan cepat sehingga akan lebih memudahkan dalam merancang suatu sistem kontrol. Hal lebih lanjut adalah melihat respon keluaran sistem tersebut terhadap gangguan yang ada.

Permasalahan yang akan dibahas pada laporan ini adalah bagaimana menganalisa pengaruh gangguan terhadap suatu sistem kontrol motor DC menggunakan simulink matlab.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan sistem

Motor DC diilustrasikan seperti Gambar 1 dimana input motor berupa tegangan suplai (ν) dan output adalah posisi rotasi (θ).

clip_image002

Gambar 1. Ilustrasi motor DC

Pada kasus kontrol ini yang digunakan adalah motor DC dengan parameter-parameter fisik motor sebagai berikut :

Moment inertia motor (J) =0.01 kg m2/s2

Damping ratio sistem mekanis (b) =0.1 Nms

Konstanta electromotive force (k=kt=ke)=0.01 Nm/A

Resistansi motor (R) = 1Ω

Induktansi motor (L) = 0.5 H

Torsi motor berhubungan dengan arus armature dengan faktor konstanta armature kt dan emf balik e berhubungan dengan kecepatan rotasi ω dengan factor konstanta motor ke.

clip_image004

Berdasarkan Gambar 1 diatas, dengan mengkombinasikan hukum Newton dan Kirchhoff dimana kt=ke= k maka dapat ditulis persamaan :

clip_image006

Hubungan antara kecepatan rotasi dan posisi rotasi adalah : clip_image008

Operasi transformasi Laplace pada persamaan diatas akan menghasilkan :

clip_image010

Selanutnya didapatkan fungsi alih yang merupakan perbandingan antara kecepatan rotasi terhadap tegangan input.

clip_image012

Model matematika motor DC pada simulink dapat dilihat pada Gambar 2.



clip_image014

Gambar 2. Model matematika motor DC pada simulink

Kontrol PID sering digunakan karena merupakan kontrol sistem tertutup yang cukup sederhana dan kompatibel dengan sistem kontrol lainnya seperti fuzzy, adaptif dan robust kontrol. Fungsi alih C(s) pada sistem kontrol PID merupakan besaran yang nilainya tergantung pada nilai konstanta dari sistem Proportional, Integral dan Derivative.

clip_image016

Sistem kontrol PID terdiri dari 3 buah cara pengaturan, yaitu kontrol P, I dan D dengan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam implementasinya masing-masing cara dapat bekerja sendiri ataupun gabungan diantaranya. Dalam perancangan sistem kontrol ini yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P, I dan D agar tanggapan sinyal keluaran sistem terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diinginkan. Tanggapan sistem kontrol PID terhadap perubahan parameter P, I dan D dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tanggapan sistem kontrol PID terhadap perubahan parameter P, I dan D

Tanggapan Lup Tertutup

Waktu Naik

Overshoot

Waktu Turun

Kesalahan Keadaan Tunak

Proportional (KP)

Menurun

Meningkat

Perubahan kecil

Menurun

Integral (KI)

Menurun

Meningkat

Meningkat

Hilang

Derivative(KD)

Perubahan kecil

Menurun

Menurun

Perubahan kecil

Untuk merancang sistem kontrol PID dilakukan dengan metode coba-coba atau trial and error dengan kombinasi antara P, I dan D sampai ditemukan nilai yang tepat untuk menghasilkan respon keluaran sistem seperti yang diinginkan karena parameter KP ,KI , dan KD tidak berdiri sendiri.

METODE PENELITIAN

Penganalisaan terhadap gangguan dapat dilakukan dengan memodelkan sistem motor DC, kontroler dan membuat simulasi tegangan referensi dan gangguan pada simulink matlab. Pada sistem ini gangguan diset terjadi pada detik ke-5 dengan besar gangguan konstan 2 V hingga seterusnya. Model dari sistem keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3. Model sistem motor DC dapat dilihat pada Gambar 4. Rancangan model kontroler PID yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5.

clip_image018

Gambar 3. Model simulasi sistem dengan simulink matlab

clip_image020

Gambar 4. Model sistem motor DC

clip_image022

Gambar 5. Rancangan model kontroler PID

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tampilan osiloskop dari sinyal referensi, gangguan dan respon keluaran sistem kontrol dapat dilihat pada Gambar 6.

clip_image024

Gambar 6. Tampilan sinyal referensi, gangguan dan respon keluaran sistem kontrol

Dari respon keluaran sistem dapat dilihat bahwa saat terjadi gangguan pada detik ke-5 sebesar 2 Volt, sistem sedikit terganggu tetapi pada saat yang singkat sistem kembali pada keadaan semula seperti yang diinginkan yaitu saat referensi 10 Volt.

Kita dapat mengganti parameter Kp, Ki, dan Kd pada model kontroler PID untuk mendapatkan respon keluaran lain yang mungkin lebih baik.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan suatu sistem kontrol akan menjadi lebih mudah dan menarik dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer matlab dengan fasilitas simulink-nya.

SARAN

Setelah melihat dan menganalisis masalah yang dihadapi mahasiswa jurusan Teknik Elektro dalam mempelajari teori perkuliahannya, perlu disarankan penyediaan komputer khusus untuk simulasi dan analisis agar mereka lebih termotivasi mempelajari prinsip kerja suatu sistem yang cenderung membosankan karena tidak dapat mengetahui secara pasti keluaran yang semestinya dan melihat pengaruh input terhadap outputnya.

RUJUKAN

Djoko Purwanto, PhD. 2006. Perancangan Sistem Kontrol dengan Matlab. Surabaya, ITS.

Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol Automatik Jilid I dan II, Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Stanley M.Shinners. 1998. Matlab and Simulink Based Books. Modern Control System Theory and Design, 2ed. New York: John Wiley &Sons,Inc.

Thomas Wahyu Dwi Hartanto dan Y.Wahyu Agung P. 2003. Analisis dan Desain Sistem Kontrol dengan Matlab. Yogyakarta: ANDI


Selengkapnya...

RANCANG BANGUN PLC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Masih dalam proses penerbitan di Jurnal Polimedia
Selengkapnya...

Selasa, 21 Agustus 2012

Penentuan Pola Campuran Pertamax dan Premium Menggunakan Sensor Gas Semikonduktor dengan Algoritma FFT

Masih dalam proses penelitian DIPA Polmed 2012

Selengkapnya...

Membiasakan yang benar bukan......
membenarkan yang biasa
Selengkapnya...

Kamis, 24 Desember 2009

Presentasi Seminar Nasional UISU 2009

Slide presentasi ini merupakan materi pada acara seminar nasional tentang instrumentasi disajikan pada seminar yang diselenggarakan oleh UISU

Seminar Nasional UISU 2009
Selengkapnya...

Jumat, 04 Desember 2009

SIMULASI MIKROKONTROLER (AVSIM51)

oleh Henry Toruan

Simulasi mikrokontroler diperlukan untuk melihat pengaruh instruksi yang diberikan pada mikrokontroler tersebut. Hal ini sangat membantu saat mempelajari instruksi-instruksi mikrokontroler dan perancangan suatu aplikasi mikrokontroler.

Simulasi untuk mikrokontroler secara umum dapat dilakukan dengan melakukan 3 tahap, yaitu :

1. Pembuatan listing program

2. Pembuatan file kompilasi

3. Melakukan simulasi dengan file yang sudah terkompilasi



Listing program yang akan dibuat menggunakan text editor Notepad. File yang sudah dibuat selanjutnya disimpan menggunakan ekstensi h51 pada lokasi yang sama. File program akan dikompilasi menggunakan program assembler 51xasm untuk menghasilkan file hexadecimal yang akan diperlukan untuk melakukan simulasi. Simulator mikrokontroler yang akan digunakan adalah Avsim51 untuk mikrokontroler keluarga intel 8051.

Program latihan pertama menggunakan Notepad untuk melihat perubahan isi memori dan akumulator dengan instruksi MOV dapat dilihat pada Gambar 1

clip_image002

Gambar 1 Program latihan 1

Proses kompilasi dapat dilihat pada Gambar 2 dimana kita dapat memanggil program 51xasm dan mengetikkan nama file tanpa ekstensi. Secara otomatis program akan menghasilkan file hexadecimal dengan nama yang sama dengan nama programnya bila tidak terdapat pesan kesalahan seperti pada Gambar 3.

clip_image004

Gambar 2 Proses kompilasi program

clip_image006

Gambar 3 Tampilan proses kompilasi saat telah berhasil

Bila masih ada kesalahan, kita dapat melihat pesan kesalahan tersebut dengan membuka file berekstensi prn. Setelah perbaikan dilakukan, dapat dilakukan proses kompilasi kembali. Bila telah sukses dikompilasi, file prn yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 4. Report disebelah kiri adalah alamat memori dan instruksi dalam bahasa mesin atau heksadesimalnya. File heksadesimalnya sendiri dapat dilihat pada Gambar 5.

clip_image008

Gambar 4. File report hasil kompilasi

clip_image010

Gambar 5. File hexadecimal hasil kompilasi

Kita dapat menjalankan program simulasi mikrokontroler avsim51.exe yang terdapat dalam direktori D:\MC8031 dengan mengetikkan avsim51 dalam direktori tersebut pada MsDos Prompt.

Menu awal program dapat dilihat pada Gambar 5.

clip_image012

Gambar 5 Menu awal program simulasi mikrokontroler Avsim51

Pada simulasi ini kita akan menggunakan mikrokontroler keluarga 8031 sehingga kita mengetikkan c pada menu pilihan sehingga tampil menu berikutnya seperti tampak pada Gambar 6.

clip_image014

Gambar 6 Menu pilihan Avsim51 untuk mikrokontroler keluarga 8031

Ketik L(Load) > P(Program) dan ketikkan nama file hexadecimal-nya, yaitu latih1.hex sehingga tampilan program dapat dilihat pada Gambar 7:

clip_image016

clip_image018

Gambar 7 Hasil simulasi program latih1

Untuk melakukan simulasi secara bertahap kita tekan F10 dan lihat pengaruhnya pada mikrokontroler untuk setiap tahap. Untuk melakukan reset atau pengalamatan dari suatu lokasi memori dapat dilakukan dengan menekan tombol esc dan menggantikan alamat pada PC (Program Counter) dengan mengetikkan angka tertentu. Untuk keluar dari program pilih menu Quit dan Exit.

Program latihan kedua, hasil proses kompilasinya dan file hexadesimalnya dapat dilihat pada Gambar 8, 9 dan 10.

clip_image020

Gambar 8 Program latihan kedua

clip_image022

Gambar 9 Hasil kompilasi program latihan kedua

clip_image024

Gambar 10 Hasil file hexadecimal program latihan kedua

Hasil simulasi program latihan kedua dapat dilihat pada Gambar 11.

clip_image026

clip_image028

Gambar 11 Hasil simulasi program latihan kedua


Selengkapnya...